Rabu, 16 Juni 2010

...flowing from my heart...


Tuhan, ini aku anakMu..
Hatiku begitu sedih saat ini..
Hanya dengan memandang kepadaMu saja aku dapat tersenyum..
Tolonglah aku untuk mengerti rencanaMu..
Tuhan, ketika aku melihat apa yang terjadi di sekelilingku, aku mendapati bahwa kasih sejati kini benar-benar langka..
Manusia seringkali terlalu berfokus pada dirinya sendiri..
Mereka tidak mengerti bahasa kasihMu..
Kasih yang tulus, tidak bersyarat, dan kekal..
Tuhan, aku sendiri pun sedang belajar untuk memahami kasihMu..
Agar aku bisa membalas kasihMu serta membagikan kasih yang telah aku terima dariMu kepada orang-orang di sekitarku..
Mampukanlah aku, manusia yang lemah ini Tuhan..
Aku seringkali kecewa ketika aku memandang kepada manusia, aku tahu hal ini tidak sesuai dengan keendakMu, tetapi keberadaanku di dunia ini dengan tubuh jasmani yang masih memiliki keinginan daging membuatku seringkali terjatuh dalam dosa ini..
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, aku mohon, biarlah Engkau saja yang terus membimbing aku agar dapat hidup sesuai kehendakMu..
Lalukanlah mataku ini daripada kesia-siaan ya Bapa..
Biarlah hanya kebenaran dan kasihMu saja yang memenuhi hati dan pikiranku..
Tuhan, ada begitu banyak hal yang tidak dapat ku mengerti dengan akal budiku yang begitu terbatas ini, sebab itu tolonglah aku Tuhan, agar aku dapat melihat dan menilai segala sesuatunya dari sudut pandangMu..
Biarlah aku senantiasa percaya kepadaMu dan tidak bersandar pada pengertianku sendiri..
Tuhan, terpisah dariMu membuat hidupku hampa dan tak terarah..
Aku sangat membutuhkan Engkau, bahkan untuk menyadari bahwa aku membutuhkan Engkau..
Tinggallah senantiasa dalam hatiku ya Tuhan..
Aku tahu ada begitu banyak hal yang bisa mengalihkan padanganku dariMu: diri sendiri, orang lain, masalah, teknologi, materi, dan segala tipu muslihat iblis lainnya..
Tapi Tuhan, aku tahu dan percaya bahwa Roh yang Engkau berikan di dalamku jauh lebih besar dan berkuasa dari semuanya itu..
Dan aku begitu rindu memiliki roh yang terus menyala-nyala di dalam Engkau..
Tuhanku yang sangat baik, aku begitu bahagia dan bersyukur ketika aku mengetahui bahwa Engkau begitu mengasihiku, dan kasih yang Engkau berikan begitu indah, tak pernah ku rasakan kasih yang begitu dalam seperti kasihMu..
Air mataku menetes ketika aku merasakan pelukan hangatMu, Engkau menerimaku apa adanya..
Engkau tahu aku ini lemah, dan Engkau rindu menguatkan aku..
Di saat aku sendiri dan tidak ada seorang pun juga yang memahami perasaanku, Engkaulah pihak yang tetap setia di sampingku dan menemaniku apapun kondisnya..
Engkaulah pribadi yang paling mengenal hatiku, bahkan Kau mengenalku melebihi pengenalanku akan diriku sendiri..
Dan aku percaya Tuhan, bahwa Engkau telah mengukir aku di telapak tanganMu..
Segala jalan-jalanku telah Engkau tetapkan..
Engkau memiliki rencana yang besar dalam kehidupanku, hari depan yang penuh harapan, itulah yang Engkau janjikan kepadaku, dan aku sungguh-sungguh mengimaninya..
Aku percaya, Engkau membuat segala sesuatu indah pada waktunya, tidak ada yang tersembunyi bagiMu Tuhan..
Dan inilah hidupku, masa depanku, cita-citaku, harapanku, segalanya kuserahkan dalam padaMu Tuhan..
Dalam genggaman tanganMu jiwaku tenang..
Terima kasih ya Allah, Engkau selalu setia menemani dan menolongku, walaupun aku jatuh dan semuanya berlalu daripadaku, namun Engkau tetap di sisiku..
Terima kasih Engkau selalu mengangkatku, tidak pernah Kau biarkan aku bergumul sendirian dan jatuh sampai tergeletak..
Sungguh hatiku berrsukacita setiap kali aku mengingat segala perbuatanMu..
Terima kasih Tuhan.. Terima kasih......
Tinggallah terus di dalamku ya Tuhan, dan aku di dalamMu..
Di dalam nama AnakMu, Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur..
Amin.

Sabtu, 12 Juni 2010

SUNTUK ??



"Mau jadi orang suntuk? Mudah saja.. Ada tiga ciri khas yang menempel pada orang suntuk. Orang suntuk ialah orang yang menyesali masa lalu, tidak mensyukuri masa kini, dan khawatir akan masa depan."




Ya, kalimat-kalimat dari khotbah ibadah youth di atas masih terus terngiang-ngiang di kepalaku. Sadar atau tidak, terkadang diri kita sendirilah yang seringkali membuat kita menjadi suntuk. Aku kembali teringat beberapa bulan yang lalu aku sempat mengalami masa-masa suntuk dalam hidupku. Aku sadar bahwa kesalahan terletak pada diriku sendiri, ketika hubungan pribadiku dengan Tuhan tidak terjaga dengan baik, maka akan sangat mudah bagiku untuk merasa suntuk. Awalnya mungkin kita merasa biasa-biasa saja. Namun, jika hal ini tidak segera diperbaiki dan kita terus membiarkan relasi kita dengan Tuhan menurun kualitasnya, maka hal ini akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri.

Guys, jaga hpdT itu pentiiiing banget lhoo.. bukan hanya dari segi kuantitas aja, tapi yang lebih utama yakni kualitas hubungan kita denganNya. Kalo perhatian kita hanya pada kuantitas (intensitas) saja, maka cepat atau lambat hubungan kita dengan Tuhan akan terasa kering dan lama-lama hal ini bisa menjadi sekadar rutinitas saja bagi kita. Sungguh berbahaya jika kondisi ini kita pertahankan terus!


Say NO to SUNTUK!!


Ayo kita refleksiin ke diri kita masing-masing..
Pertama, adakah kita menyesali masa lalu? Aku yakin setiap kita pasti pernah mengalami masa-masa dimana Tuhan mengizinkan kita untuk berhadapan dengan masalah/persoalan, kekecewaan, kesakitan, dll. Mungkin ada hal-hal yang tidak kita harapkan terjadi dalam kehidupan kita, atau sebaliknya, hal-hal yang kita harapkan tidak terjadi. Hal ini bisa membuat kita menjadi tawar hati atau menyimpan penyesalan, sakit hati, dlsb. Untuk mengatasinya, pertama-tama kita harus berani mengubah cara pandang kita. Ketika kita menggunakan sudut pandang manusia yang terbatas dalam menghadapi persoalan maka akan sangat mudah bagi kita untuk merasa kecewa. Namun jika kita melihatnya dengan sudut pandang Allah yang tidak terbatas maka kita akan mampu melihat semua jawaban atas persoalan itu Tuhan berikan dalam hati kita. Bahkan ketika kita belum mengetahuinya pun, kita pasti akan tetap percaya bahwa Tuhan punya rencana yang indah di balik setiap perkara yang Ia izinkan terjadi dalam hidup kita. Memang bukanlah hal mudah untuk melihat segala sesuatu dengan kacamata Tuhan, kita memerlukan pimpinan Roh Kudus untuk memampukan kita. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati kita harus datang padaNya dan menyerahkan hidup kita secara utuh kepada Tuhan, karena Dialah Allah yang berkuasa dan berdaulat. Ketika kita melihat segala sesuatunya dari sudut pandang Allah, maka kita akan mendapati bahwa Ia memiliki waktu dan caraNya sendiri yang seringkali berbeda dari waktu dan cara kita (manusia) dan bahwa Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkhotbah 3:11).

Kedua, apakah kita telah mensyukuri masa kini? Mengingat kebaikan Tuhan merupakan kunci utama agar kita memiliki hati yang senantiasa bersyukur dan berterima kasih. Guys, setiap kita pasti pernah mengalami pertolongan Tuhan. Pernahkah kita mengingatnya kembali? Manusia seringkali melupakan hal-hal baik dalam hidupnya dan justru selalu mengingat hal-hal buruk yang menimpanya. Sikap tidak tahu berterima kasih ini merupakan ciri khas manusia-manusia di akhir zaman. Sebagai murid-murid Kristus yang telah Ia tebus dengan darahNya yang mahal sudah selayaknya bagi kita untuk senantiasa menaikkan ungkapan syukur kita kepadaNya. Hal terbesar yang Tuhan anugerahkan bagi kita yakni keselamatan dalam Yesus Kristus merupakan harta terbesar yang harus senantiasa kita ingat dan syukuri. Guys, kita yang dahulu merupakan budak dosa dan buta akan kebenaran, oleh kasihNya yang besar kini telah menjadi anakNya dan mengenal kebenaran sejati (Yesus Kristus) dalam hidup kita. Aku benar-benar bersyukur pada Tuhan setiap kali aku merenungkan hal ini. Kalau aku boleh ada sebagaimana aku ada sekarang, mengenal pribadi Allah melalui Yesus, menikmati setiap moment bersamaNya baik itu suka maupun duka, sungguh ga bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi rasanya, air mata yang keluar dari hati yang melimpah dengan syukur, ya, inilah luapan emosi yang sering aku alami ketika aku merasakan jamahan kasihNya yang luar biasa. Mari kita senantiasa bersyukur padaNya, apapun dan bagaimanapun kondisi kita.

Ketiga, apakah kita merasa khawatir akan masa depan? Ada begitu banyak hal yang tidak pasti di depan kita, sebagai manusia wajar kalau terkadang kita merasa takut. Namun yang perlu dihindari ialah memelihara kekuatiran itu di dalam hati kita. Memelihara kekuatiran dalam hati memperlihatkan kegagalan kita dalam mempercayai Tuhan dengan segenap hati. Guys, kalo kita sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita maka kita percaya bahwa hidup kita adalah milikNya dan Ialah yang akan menuntun jalan hidup kita. Kalo untuk kekekalan saja Tuhan sanggup menyelamatkan dan menjamin hidup kita, apalagi untuk hidup kita yang sementara di bumi ini. Tuhan tahu dengan jelas akan masa depan kita, dan Ia telah menyediakan yang terbaik bagi kita. Penyerahan total, ya, itulah yang Ia minta dari kita. Mari kita terus mengandalkan Dia dalam setiap aspek kehidupan kita baik di masa kini maupun untuk masa depan. Serahkan segala kebimbangan, kekuatiran, dan semua pilihan-pilihan yang ada ke dalam tanganNya. Ia yang paling tahu apa kebutuhan kita jauh melebihi siapa pun, bahkan diri kita sendiri. Ia akan memberikan yang terbaik kepada orang-orang yang menyerahkan pilihan kepadaNya. Libatkan Tuhan dalam setiap keputusan yang kita ambil, Dialah pihak pertama yang harus kita hampiri. Terakhir, percayalah bahwa pengharapan di dalam Tuhan tidak akan pernah mengecewakan!

Semangaatt teman2! :)

Jumat, 11 Juni 2010

MY FIRST LOVE IS JESUS - Lyrics

MY FIRST LOVE IS JESUS
YOU’RE THE ONE I ADORE
MY FIRST LOVE IS MY SAVIOUR
YOU'RE THE ONE THAT I'M LIVING FOR

MY FIRST LOVE IS JESUS
YOU’RE THE STRENGTH OF MY LIFE
MY FIRST JOY IS MY MASTER

YOU HOLD THE KEYS OF MY LIFE

CHORUS:
JESUS, LORD JESUS
LORD JESUS, YOU’RE MY FIRST LOVE

HOW I LOVE YOU, OH HOW I LOVE YOU
JESUS, LORD JESUS
LORD JESUS, YOU’RE MY FIRST LOVE
HOW I LOVE YOU, OH HOW I LOVE YOU, LORD